Selamat Datang di Website INFO PENDIDIKAN | Kami Menerima Pesanan Pembuatan RPP K-13 Revisi 2017 (Lengkap dengan buku 1 dan buku 2) Hubungi No WA: 082168321603 | Terimakasih Kunjungannya.

Trimakasih telah berkunjung di zainalinfopendidikan.com Kami selalu menunggu kunjungan Anda berikutnya! Salaaaaaaam dari ZAINAL ABIDIN, S.Pd (Guru SMA Negeri Unggul Pidie Jaya) Untuk mendapatkan informasi terbaru silahkan bergabung dengan cara klik disini ----> FACEBOOK ZAINAL ABIDIN atau FACEBOOK INFO PENDIDIKAN

Penjelasan Mendikbud Tentang Sekolah Lima Hari, Bukan Berarti Siswa 8 Jam Berada di Kelas

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh....

Bapak/Ibu dimanapun anda berada, jumpa lagi dengan kami. Berikut informasi tentang Sekolah Lima Hari, Bukan Berarti Siswa Harus 8 Jam Berada di Kelas, tapi......selengkapnya dibawah ini.....



Kebijakan Mendikbud Muhadjir Effendy soal sekolah lima hari dengan durasi 8 jam per hari, mendapat penolakan dari sejumlah kalangan.

Menanggapi hal itu, Muhadjir menilai ada persepsi yang salah di tengah masyarakat terkait kebijakannya itu.

Dikatakan, 8 jam di sekolah tidak berarti para siswa nantinya selama itu berada di dalam kelas untuk mengikuti pelajaran. "Saya tegaskan, delapan jam itu tidak berarti anak ada di kelas," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6).

Pelajaran pun lanjut dia, tetap mengacu pada kurikulum 2013. Hanya saja nanti diperbanyak dengan kegiatan kokurikuler.

Itu sebagai pemenuhan dari visi presiden yang menetapkan bahwa pada level pendidikan dasar sampai SMP diperkuat atau diperbanyak pada pembentukan karakter dan penanaman budi pekerti.

Artinya, ada kegiatan belajar mengajar di luar kelas. "Bahkan di luar sekolah. Yang penting tetap menjadi tanggung jawab sekolah," jelas Muhadjir.

Dia menerangkan, kegiatan kokurikuler itu diusahakan mencapai 60 hingga 70 persen. Sehingga kegiatan transfer pengetahuan yang dilakukan guru sekitar 30 persen saja.

"Sisanya hanya aktivitas murid di dalam membentuk karakter yang bersangkutan," tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Salah satu upaya membentuk karakter siswa yakni membantu orang tua. Termasuk membantu orang tua di sawah.

Namun, tanggung jawab penilaian tetap dilakukan oleh guru. "Iya (itu) bagian dari proses pembentukan karakter bersangkutan, nilai bagian yang dipantau guru.”

Ya, guru sebagai pengajar menurut Muhadjir juga berperan sebagai katalisator. Dia harus bisaa menggali potensi anak atau kemampuan anak secara spesifik.

"Siapa tahu itu bisa bibit pengusaha besar. Bisa diarahkan anak sejak dini. Menggali potensi anak sejak dini," imbuhnya.

Sementara Muhadjir menambahkan, program PPK sudah menetapkan 5 karekter prioritas dari 18 karakter yang ada.

"Masalah keagamaan atau religiusitas, gotong royong, integritas, pribadi atau jujur, toleransi," pungkasnya.

Demikianlah Informasi dari Menteri Pendidikan, semoga Bapak/Ibu mendapat penjelasan....

0 Response to "Penjelasan Mendikbud Tentang Sekolah Lima Hari, Bukan Berarti Siswa 8 Jam Berada di Kelas"