Selamat Datang di Website INFO PENDIDIKAN | Kami Menerima Pesanan Pembuatan RPP K-13 Revisi 2017 (Lengkap dengan buku 1 dan buku 2) Hubungi No WA: 082168321603 | Terimakasih Kunjungannya.

Trimakasih telah berkunjung di zainalinfopendidikan.com Kami selalu menunggu kunjungan Anda berikutnya! Salaaaaaaam dari ZAINAL ABIDIN, S.Pd (Guru SMA Negeri Unggul Pidie Jaya) Untuk mendapatkan informasi terbaru silahkan bergabung dengan cara klik disini ----> FACEBOOK ZAINAL ABIDIN atau FACEBOOK INFO PENDIDIKAN

Contoh PTK Fisika SMA

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Fisika adalah ilmu tentang alam yang bermakna luas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu, kajian fisika meliputi perilaku dan sifat dalam bidang yang beragam nilai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi sampai dengan perilaku materi alam semesta.
Perkembangan teknologi informasi dewasa ini tidak lepas dari peran fisika pemahaman yang  baik tentang fisika sangatlah mendukung pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan bahkan dapat menumbuhkan kemampuan berpikir analisis dan kritis guna memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

 Kegiatan belajar mengajar tidak hanya melalui pengamatan  terhadap tingkah laku siswa atau sekolompok siswa dalam tugas belajar, tapi belajar harus diadakan pengamatan yang dilakukan secara berulang kali pada kondisi tertentu, dalam ketrampilan proses ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan,  sehingga dapat menciptakan kondisi yangkondusif hasil yang memuaskan.

Keterampilan proses adalah keterampilan memproses informasi yang diwarnai dengan prinsip-prinsip Cara Belajar Siswa Aktif yang secara umum hampir sama dengan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL).
    Pendekatan keterampilan proses adalah suatu cara untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan yang menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan sikap dan nilai (Semiawan, 1999). Dapat dikatakan juga bahwa pendekatan keterampilan proses adalah cara yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa serta menekankan bagaimana siswa belajar dan mengelola perolehannya sehingga dapat digunakan sebagai bekal untuk memenuhi kebutuhan hidup dimasyarakat.
         Pendekatan keterampilan proses perlu diterapkan dalam pembelajaran dengan alasan:
a.    Perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat sehingga tidak mungkin guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Siswa harus berusaha untuk aktif mencari dan membangun pengetahuannya sendiri.
b.    Secara psikologis siswa dalam usia perkembangan lebih mudah memahami konsep yang rumit dan abstrak jika disertai contoh konkret dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
c.    Ilmu pengetahuan bersifat relatif, artinya suatu teori dapat terbantahkan bila ditemukan teori yang lebih baik.
d.      Dalam proses pembelajaran seharusnya pengembangan konsep tidak lepas dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri  anak didik, selain mengajar guru seharusnya pandai memotivasi agar siswa memiliki rasa ingin tahu dan berusaha mencari jawaban atas keingintahuannya.
Berdasarkan hal di atas, yang terpenting dalam pembelajaran fisika pada konsep fluida, bagaimana menggali berbagai pengetahuan baru pada siswa terutama dalam mengembangkan kognitif, afektif, psikomotor dan kreatifitas. Hal ini sejalan dengan Abruscato (1992) yang mengungkapkan bahwa pembelajaran Sains di SMA mengembangkan, 1) kognitif siswa, 2) mengembangkan afektif siswa, 3) mengembangkan psikomotorik siswa, 4) mengembangkan kreatifitas siswa, 5) melatih siswa untuk berpikir kritis.
Dalam Kurikulum 2012 ada beberapa kajian materi yang harus dikuasai siswa, Salah satu mengembangkan keterampilan proses bagi siswa yang diperlukan kemampuan aktivitas pembelajaran dalam bentuk keterampilan proses, diantaranya adalah mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, dan mengkomunikasikan.
Konsep fluida diyakini sebagai pelajaran yang penting dan sesuai dengan karakteristik siswa, karena fluida dapat mengungkap pengetahuan alam semesta yang berkaitan dengan lingkungan sekitarnya. Sejalan dengan Samatowa (2006: 78) mengemukakan bahwa dengan belajar Sains, dapat meningkatkan kemampuan siswa kearah sikap dan kemampuan yang baik dan berguna bagi lingkungan
Namun pada kenyataannya untuk pembelajaran fisika pada konsep fluida belum sesuai harapan. Hal ini disebabkan karena cara pengajaran guru yang konvensional (ceramah dan tanya jawab). Pendidik masih mengajar hanya mengejar target kurikulum tanpa memperhatikan apakah konsep yang diajarkan sudah dipahami oleh siswa, selain itu pendidik lebih banyak menggunakan metode ceramah tanpa melakukan pendekatan dan percobaan-percobaan secara langsung. Dikelas peneliti masih mendapatkan masalah-masalah yang dijumpai yaitu siswa mendapakan nilai-nilai rendah, karena siswa kurang mampu dalam pemahaman konsep dan pengguanaan besaran dan satuannya serta aplikasi dari setiap permasalahan, keterampilan, maupun sikap dalam kehidupan yang nyata. Hal ini disebabkan karena materi fluida tidak hanya diterima  melalui informasi verbal. Siswa tidak dibiasakan aktif mencoba sendiri pengetahuan atau informasi dalam kehidupan nyata”.                        Kondisi tersebut menyebabkan peneliti mengkaji ulang aspek-aspek apa yang menyebabkan konsep fluida kurang dinikmati oleh siswa, khususnya pada kelas XI progam IPA. Hal ini terungkap melalui prapenelitian pada tanggal 12 April 2014 melalui pengamatan  langsung terhadap siswa pada konsep fluida.
 Hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti pada prapenelitian terhadap guru dan siswa ditemukan salah satu konsep yang masih sulit dipahami siswa adalah konsep fluida. Selama ini dalam mengajarkan konsep fluida (1) peneliti  banyak menggunakan metode ceramah, sehingga mengakibatkan kegiatan pembelajaran terbatas dan siswa cepat bosan dalam kegiatan pembelajaran, (2) peneliti kurang melibatkan siswa dihadapkan pada lingkungan belajar yang konkrit, dalam memanipulatif alat peraga, artinya meskipun ada alat peraga tetapi hanya guru yang menggunakan tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan-percobaan yang dapat memberikan pengalaman dan meningkatkan kreatifitas siswa, (3) peneliti kurang memahami arti pendekatan keterampilan proses seperti menggamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian,dan menggkomunukasikan, sehingga tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakannya. (4) rendahnya pemahaman siswa pada konsep fluida, ini terlihat dari ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal latihan pada tes awal terhadap konsep fluida . Hasil tes keseluruhan dari tindakan keseluruhan 29 siswa pada semester 1 adalah10 siswa mendapat nilai  80 sebanyak 10%, 5 siswa mendapat nilai 70 sbanyak  (40%), 4 siswa mendapat nilai 60 sebanyak (30%), 10 siswa mendapat nilai 50 sebanyak (20%). Pada hal yang terpenting dalam pembelajaran konsep fluida adalah mengaktifkan siswa dengan melakukan percobaan-percobaan sehingga mereka dapat menemukan sendiri hasil yang didapatkan dari percobaan yang dilakukan dan faktanya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana konsep itu dapat menghasilkan manfaat yang diperlukan manusia untuk mempermudah manusia dalam bekerja.
Penerapan keterampilan proses dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung sehingga siswa tidak hanya pasif menerima penjelasan dari guru. Penerapan keterampilan proses agar siswa lebih aktif dapat dilakukan dengan memberi pengertian pada siswa tentang hakekat ilmu pengetahuan, sehingga siswa paham bahwa pengetahuan tidak hanya dipelajari tetapi juga diterapkan dalam kehidupan. Cara lain yang bisa dilakukan yaitu memberikan kesempatan siswa untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan misalnya dengan melaksanakan praktikum sehingga membuat siswa belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus.
Pembelajaran fisika dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting dalam kecakapan hidup, maka tugas kita bagaimana cara menentukan rasa  keingintahuan siswa terhadap fenomena alam dan dampak-dampak yang diakibatkan oleh fenomena tersebut. Oleh sebab itu guna menambah daya tarik dalam penerapan pendekatan konsep ini, maka peneliti berkeinginan untuk mengkaji penerapan pendekatan ketrampilan proses pada CTL pembelajaran fisika dalam konsep fluida statis pada siswa XI semester II SMA XYZ.

1.2  Rumusan Masalah
Apakah pembelajaran fisika pada konsep fluida statis dapat terkaji berdasarkan penerapan keterampilan proses  pada pendekatan CTL pada konsep fluida statis pada siswa X semester II.

1.3     Pemecahan Masalah
            Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya pemahaman konsep fluida dapat dipecahkan dengan mengunakan pendekatan keterampilan proses. maka Peneliti merencanakan masalah melalui tindakan perbaikan melalui dua siklus masing-masing satu tindakan. Dengan menggunakan pemahaman konsep fluida, dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses, dan menampilkan alat peraga. Alasan menggunakan  pemahaman konsep agar siswa dalam proses belajar mengajar tidak bingung dengan penjelasan yang diajarkan oleh guru. Karena melalui delapan tahap yaitu menggamati, menggolongkan (mengklasifikasi), menginterfensi (menafsirkan), meramalkan, menerapkan, merencanakan, dan mengkomunikasikan penggunaan pendekatan, melalui percobaan. Kedelapan tahapan proses ini peneliti diberi bimbingan secara intensif selama proses tindakan dari siklus 1 kesiklus berikutnya. Melalui bimbingan secara bertahap diharapkan siswa belajar dalam penanaman konsep tidak merasa terbebani dengan apa yang diajarkan oleh guru, walaupun siswa merasa susah dalam menyelesaikan soal-soal.
            Mulai siklus 1 kesiklus selanjutnya, siswa dapat menunjukan perkembangan dan hambatan yang dialami selama melakukan proses pemahaman konsep fluida. Alasan dengan menggunakan beberapa percobaan karena jenis ini mengutamakan proses dari pada hasil yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan hambatan siswa selama dalam selesai kegiatan belajar mengajar. Pencapaian proses dan hasil belajar dapat ditunjukan melalui penanaman konsep dan komentar mereka tentang hambatan yang dialaminya, jika mereka tidak dapat mencapai hasil yang memuaskan.
                     Pencapaian proses dalam hasil belajar dilakukan dalam bentuk daur ulang yang terdiri dari atas dua siklus yaitu: pada siklus pertama direncanakan menanamkan cara penanaman konsep yang mudah, target yang di capai, dan hambatan-hambatan yang kemungkinan oleh siswa dengan menunjukan cara dengan melakukan percobaan.
                     Berdasarkan alasan-alasan di atas, untuk memecahkan permasalahan yang dialami siswa pada kelas XI semester II, dilakukan tindakan yang sesuai dengan kaidah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu :
a.  Melakukan observasi langsung dalam pembelajaran fisika khususnya pada konsep fluida stastis.
b.   Mengadakan tes awal untuk mengetahui pemahaman konsep fluida stastis. Hasil tes inilah yang menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan tindakan selanjutnya
c.       Mengadakan observasi kepada siswa terhadap pembelajaran fisika untuk konsep fluida stastis
d.   Menjalin hubungan kerjasama dengan guru fisika  di sekolah tersebut dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan
e.  Menyusun dan melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan pemahaman siswa, untuk tiap siklus tindakan, evaluasi, dan refleksi.
f.      Pelaksanaan tindakan didalam kelas disesuaikan
 Dengan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses yaitu :   
a.       Guru mengkondisikan siswa untuk belajar
b.   Guru memperkenalkan materi yang akan diajarkan dan mengemukakan masalah yang akan diselesaikan melalui pendekatan keterampilan proses
c.       Guru mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada pemahaman siswa.
d.  Guru membimbing siswa untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan mengutamakan pemahaman siswa
e.      Guru meminta siswa menyajikan penyelesaian masalah tersebut.
f.   Guru mengajak siswa membandingkan dan mendiskusikan penyelesaian masalah tersebut dengan pengetahuan awal sebelum dilakukannya pembelajaran.
g.      Guru mengajak siswa menyimpulkan materi pelajaran.
 Evaluasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung melalui observasi terhadap guru dan siswa, serta fokus pengamatan adalah interaksi mengajar guru, pemahaman siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru. Pada akhir setiap siklus tindakan dilakukan evaluasi untuk mengetahui meningkatnya pemahaman siswa dengan materi yang diajarkan. Hasil evaluasi pada akhir setiap siklus dan akan direfleksi untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan tindakan selanjutnya.

1.3  Tujuan  Penelitian
a.       Dapat menjelaskan pengertian keterampilan proses dan keterkaitannya dengan  pendekatan CTL pada pembelajaran fisika dalam konsep fluida pada siswa kelas X semester II.
b. Dapat menjelaskan karakteristik keterampilan proses dalam pembelajaran Sastra.berdasarkan pendekatan CTL pada pembelajaran fisiska dalam konsep fluida pada siswa kelas X semester II.
c.    Dapat menjelaskan langkah-langkah menerapkan keterampilan proses berdasarkan pendekatan CTL pada pembelajaran fisika dalam konsep fluida pada siswa kelas X semester II.

1.4. Manfaat  Penelitian
a.    Untuk sekolah sebagai bahan masukan pada penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan kualitas sekolah.
b.      Untuk guru sebagai bahan masukan dalam mengembangkan proses pembelajaran yang berkualitas.

c.  Untuk siswa menjadi meningkatkan motivasi belajar untuk mengembangkan keterampilan dan memahami penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari.

      Terima kasih, semoga bermanfaat hendaknya, bila anda tertarik dengan PTK ini hubungi saya di        Nomor HP. 082168321603

0 Response to "Contoh PTK Fisika SMA"