Guru
adalah aktor utama yang menjadi pemandu kegiatan belajar mengajar di
kelas. Dengan adanya guru setidaknya kelas dapat berjalan sesuai dengan yang
direncanakan dan mampu mencapai kesuksesan belajar siswa. Guru yang salah dalam
mengajar tentu akan menimbulkan sesuatu yang teramat sangat merugikan bagi
siswanya, mereka akan jenuh, frustasi bahkan berakibat tidak fahamnya mereka
terhadap semua materi yang diajarkan.
Untuk
sebagian guru yang tidak memikirkan anak didiknya tentu ini adalah sesuatu yang
tidak merugikan bagi dirinya, tapi ingatlah ini sangat merugikan dan mengancam
masa depan para siswa. Guru pada dasarnya ditunjuk sebagi orang yang berperan
untuk menuntun sekaligus membina para siswanya untuk mencapai kesuksesan, jadi
sudah sewajarnya seorang guru untuk bertanggung jawab penuh dalam mengantar
anak didik kita ke gerbang kesuksesan. Jangan sampai kita bersikap acuh bahkan
tidak memperdulikan mereka, kalau itu terjadi maka tidak pantaslah kita disebut
sebagai seorang guru.
Disini saya
selaku penulis ingin berbagi informasi kepada anda berkenaan dengan teknik
serta cara mengajar yang salah dan perlu di hindari oleh semua guru. Saya share
tentang hal ini karena saya miris dengan sebagian guru - guru zaman sekarang
yang masih mempraktikan cara mengajar yang sangat jauh dari harapan.
1. Guru yang
tiba - tiba meninggalkan kelas tanpa alasan yang jelas
Ini adalah
prilaku dan sikap yang sudah tidak aneh lagi bagi kebanyakan siswa di Negeri
kita. Mereka sudah terbiasa ditinggal pergi oleh gurunya pada saat
pembelajaran berlangsung. Keadaan ini lantas tidak dipermasalahkan oleh
para siswa, karena mereka menganggap hal itu adalah hal yang biasa.
Biasanya
guru sebelum meninggalkan kelas, selalu memberikan tugas terlebih dahulu kepada
anak didiknya baru kemudian ditinggal pergi. Mirisnya waktu keluar si gurunya
itu sangat lama, syukur deh kalau keluarnya itu adalah untuk kepentingan sekolah
atau siswa, tapi kebanyakan mereka para guru "tak beranggung jawab"
malah pergi ke ruang kantor terus ngobrol bahkan ada yang sempat negmil segala!
Nonton TV pula! Memalukan sekali bukan?
Dan Jika bel
tanda berakhirnya jam pelajaran berbunyi baru mereka masuk ke kelas lagi,
mereka masuk hanya sekedar mengambil tas yang dititnggalkannya. Ini adalah
sesuatu yang buruk dan sangat tidak mencerminkan sebagai seorang pendidik yang
baik.
2. Guru yang
hanya mengandalkan anak tertentu
Jangan
pernah mengatakan anda guru profesional jika dalam mengajar hanya mengandalkan
orang - orang tertentu saja, khusunya mereka yang memiliki prestasi yang
mentereng. Sebisa mungkin hindari sikap seperti ini karena akan berdampak
sangat buruk dan membahayakan mental para siswa. Mereka yang tidak diberi
kesempatan oleh gurunya, akan merasa dirinya bukanlah apa - apa dan percuma
juga aktif di kelas toh gurunya lebih percaya kepada si A. Bahkan terkadang ada
pula siswa yang merasa iri dengan temannya karena sudah menjadi satu - satunya
kepercayaan sang guru, yang pada akhirnya si siswa bersangkutan menjadi benci
kepada temannya dan tentunya kepada sang guru.
Melihat hal
tersebut tidak patutlah seorang guru untuk memilah dan memilih siswanya, karena
hanya akan mengakibatkan efek negatif bagi para siswa dan tentunya guru
bersangkutan.
3. Ngomong
sendiri tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara
Ini lagi
satu dari beberapa kesalahan guru pada saat mengajar di kelas. Terkadang ada
guru yang dalam mengajarnya itu lebih mengandalkan dirinya sendiri untuk
mengajar tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif di
kelas. Keadaan seperti ini jelas akan membuat siswa jenuh karena kebebasannya
untuk berekspresi terkekang. Terlebih lagi hal ini akan mengakibatkan siswa
menjadi pasif dan terbiasa untuk diam pada saat pembelajaran berlangsung.
Untuk
menghindari hal semacam ini, cobalah ganti gaya mengajar dan aplikasikan metode
- metode yang sekiranya mampu menumbuhkan kesadaran siswa untuk aktif di kelas.
Karena jika gaya yang saya sebutkan di atas dipertahankan, percayalah siswa
tidak akan berkembang secara maksimal.
4.
Mengejek Anak dihadapan para siswa
Apakah anda
pernah mendengar seorang guru yang mengeluarkan lelucon kepada siswa pada saat
pembelajaran dikelas, semisal "Hey pembalap, pemuda berbadan gelap".
Bagaimana keadaan pada saat itu? Pasti seketika suasana kelas langsung pecah
dan hampir seluruh siswa tertawa mendengar lelucon seperti ini. Tapi tidakah
anda menyadari bahwasanya candaan atau bahkan ejekan seperti ini bisa berakibat
fatal terhadap tingkat psikologi si anak bersangkutan? Perlu diketahui bersama
candaan seperti ini memang dapat menjadikan suasan di kelas menjadi cair namun
hal ini juga akan sangat berpotensi menurunkan kepercayaan diri si anak
bersangkutan. Jika kepercayaan dirinya sudah hilang maka berisap - siaplah anda
bertanggung jawab atas kehancuran peserta didik anda ini. Menghancurkan
kepercayaan diri adalah suatu yang mudah tapi untuk mengembalikan tingkat kepercayaan
dirinya amatlah sangat sulit. Oleh sebab itu hindari lelucon yang berlebihan
terlebih lagi jika ditujukan untuk mengejek siswa.
5. Guru yang
pelit senyum
Ingatlah
senyuman seorang guru terhadap murid adalah sesuatu yang penting dan perlu
dilakukan oleh seorang guru di kelas. Jika sang guru teramat pelit dengan yang
namanya senyum maka si siswa menjadi kurang bersemangat pada saat di kelas, ya
ini dikarenakan sikap dan sifat gurunya yang nampak seperti itu. Senyuman
seorang guru kepada murid merupakan salah satu bentuk kasih sayang guru kepada
muridnya, dengan kasih sayang itu akan membuat siswa nyaman dan betah belajar
di kelas.
6. Guru yang
terlihat tidak menguasi materi saat mengajar
Lucu sekali
jika ada seorang guru yang saat mengajar namun nampak tidak menguasai materi.
Para murid mungkin akan berbisik - bisik ke teman sebangkunya prihal cara
mengajar sang guru. "Guru ini mah ga faham materi, ngajarnya kaya gitu
bingits". Kondisi seperti ini jelas berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan
siswa kepada sang guru. Mereka menjadi tidak begitu semangat dan konsen ketika
belajar, toh siswa juga takut apa yang di ajarkan gurunya salah sehingga ada
sebgian siswa memutuskan untuk tidak memperhatikan gurunya ketika mengajar.
Guru yang
sudah faham materi dan tidak akan sangat jelas terlihat, guru yang sudah faham
akan dengan lencar menjelaskan materi. Berbeda dengan yang tidak faham, mereka
akan terlihat sangat kaku dan pada saat ada murid yang bertanya dia mencoba
untuk mengalihkan perhatian siswa dengan pernyataan - pernyataan tertentu.
Sepandai pandai tupai melompat pasti akan jatuh juga, begitu pula guru,
sepandai - pandai guru menutupi ketidakfahaman akan materti pasti ketahuan
juga. Jadi bagi para guru yang jika sekiranya ada materi yang belum 100% faham
cobalah pelajari kembali lagi.
7. Berkata
kotor pada saat mengajar
Jangan
pernah sekali - kali berkata kotor di hadapan siswa anda. Ini sama saja anda
mengajari anak untuk berkata kasar dan tidak benar. Tidak ada alasan untuk yang
satu ini! Mau niatnya agar siswa senang, mau niatnya untuk menegur anak atau
sejenisnya. Berkata kotor tetaplah berkata kotor, dan sangat tidak pantas
apalagi dikeluarkan oleh mulut seorang guru yang katanya memiliki pendidikan
tinggi.
Usahakan
apapun siatuasinya keluarkan kata - kata baik dan hindari kata - kata kasar,
guru yang baik adalah mereka yang mampu menahan mulutnya dari perkataan tidak
benar dan selalu berusaha mengeluarkan kata - kata baik untuk kebaikan
muridnya.
0 Response to "CARA MENGAJAR YANG SALAH DAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN OLEH GURU"
Post a Comment